Selasa, 22 November 2016

ESENSI PUASA RAMADHAN BAGI DUNIA PENDIDIKAN



     Puasa ramadhan disebut juga sebagai  bulan tarbiyah (pendidikan). Mengapa dikatakan demikian? Karena ajaran ataupun nilai yang dibawa memiliki fungsi pendidikan bagi umat manusia.  Pelaksanaan ibadah puasa ramadhan didesain selama satu bulan, tujuannya agar menimbulkan efek positif yaitu taqwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai derajat taqwa tersebut sudah tentu memerlukan proses latihan atau pendidikan yang dilakukan terus menerus, teratur, dan mengikuti prosedur tertentu, sehingga puasanya memiliki nilai transformatif. Puasa ramadhan harus diajarkan kepada anak-anak muslim sedini mungkin baik di rumah maupun di sekolah agar mereka memiliki kecerdasan otak (emotional quotient) dan juga memiliki kecerdasan sosial (social intelligence).
            Puasa ramadhan sebagai event tahunan  muslimin, sangat memberikan kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan, karena puasa ini merupakan pilar islam yang sarat dengan muatan hikmah. Adapun diantara hikmah yang dikandungnya yaitu : (1) Dapat mencetak karakter  peserta didik agar memiliki pribadi taat dan patuh terhadap aturan di rumah, di sekolah, dan di  lingkungan masyarakat, karena karakter ini diajarkan ketika seseorang melaksanakan puasa. (2) Melatih peserta didik  agar memiliki pengendalian hawa nafsu yang mumpuni. Dengan berpuasa berbagai nafsu dapat dikendalikan. Sebagaimana Rasulullah SAW. menyuruh para pemuda untuk memperbanyak puasa jika belum mampu menikah. (3) Puasa sebagai sarana pendidikan dan latihan (training) agar peserta didik memiliki sikap disiplin, jujur, dan sabar (4) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. atas segala bentuk anugerah dan kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya (5) Menyehatkan peserta didik, karena ada waktu rehat bagi alat pencernaan ketika berpuasa. (6) Sarana pengendalian diri dari berbuat maksiat seperti minum-minuman keras, tawuran, mengkonsumsi narkoba, dan bentuk-bentuk kemaksiatan lainnya. Puasa ini sebagai sarana efektif pengontrol nafsu jahat bagi peserta didik. (7) Dengan berpuasa ramadhan, peserta didik akan bermetamorfosis menjadi orang yang memiliki kepekaan (sense ofresponbility) terhadap penderitaan orang-orang yang berada dalam lingkaran kemiskinan, sehingga hati mereka tidak angkuh, keras, sombong, dan memiliki jiwa suka menolong, karena telah merasakan haus dan lapar seperti yang telah dirasakan oleh orang-orang yang berada dalam kekurangan.
            Meski puasa ramadhan dalam konsepsi islam merupakan aktifitas spiritual yang bertabur hikmah dan ajaran perilaku, namun pola perilaku yang direfleksikan warga sekolah dalam konteks kekinian ternyata masih jauh panggang dari api. Potret pendidikan di Indonesia masih banyak menyisakan cerita pilu, misalnya : Tawuran antar pelajar seakan sudah menjadi sindrom di negeri ini, kejahatan seksual yang dilakukan oleh pelajar sudah sering menjadi berita di media massa, narkoba telah banyak membutakan arah masa depan pelajar, praktek korupsi ada di mana-mana bahkan hingga merambah ke instansi pendidikan sehingga ikut  berkontribusi memburamkan dunia pendidikan di Indonesia. Mengapa hal ini terjadi? Sabda Rasulullah : “Banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mencapai esensinya, melainkan hanya dapat lapar dan haus”. Dari segi hukum ia mungkin melakukan ritual puasa, tetapi mungkin tak bernilai dihadapan Allah SWT. Banyak yang berpuasa tapi tujuannya hanya untuk menggugurkan kewajiban atau juga berpuasa hanya ingin menurunkan berat badan dan lain sebagainya.
            Esensi puasa ramadhan bukan sekedar menahan lapar dan haus tapi lebih dari itu, pengendalian diri (self control) dengan mempuasakan tiap jengkal tubuh dari perbuatan maksiat dan segala keburukan serta murka Allah. Hal ini selaras dengan pernyataan Jabir bin Abdillah RA : “Jika engkau berpuasa, maka puasakanlah pendengaran, penglihatan, dan lisanmu dari dusta dan perkara yang diharamkan. Jangan sampai engkau menyakiti tetanggamu. Juga bersikap tenanglah dihari puasamu. Jangan jadikan puasamu seperti hari-hari biasa”.
            Begitu pentingnya puasa ini, terutama sebagai sarana pendidikan dan latihan yang dapat membentuk karakter pelajar, maka sudah seharusnya orang tua, guru, dan pemerintah dapat memotivasi dan memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan ibadah puasa. Kita berharap dengan pelaksanaan puasa ramadhan ini dapat mencetak anak bangsa yang bermoral, jujur, peduli sesama, dan saling menghormati, sehingga degradasi moral bangsa dapat ditekan dan dikurangi.