Senin, 11 September 2017

MENYANTUNI KAUM DHUAFA ( PAI KELAS XI BAB 2 )

1.  Surah Al-Isra ayat 26-27


SURAH al-Isra terdiri atas 111 ayat ,termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Dinamakan dengan Al-Isra yang berarti “Memperjalankan di malam hari”, Karena di dalamnya terdapat ayat-ayat yang menjelaskan tentang peristiwa isra dan mikrajnya Nabi Muhammad SAW,yang tercantum pada ayat pertama dalam surah ini. Surah Al-Isra Ayat 26-27 berbunyi :
 (٢٦) وَءَاتِ ذَا ٱلۡقُرۡبَىٰ حَقَّهُ ۥ وَٱلۡمِسۡكِينَ وَٱبۡنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيرًا
إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٲنَ ٱلشَّيَـٰطِينِ‌ۖ وَكَانَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورً۬ا (٢٧)
Terjemahan
Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat,juga kepada orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan ,dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan,dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”  (Q.S. Al-Isra : 26-27)

Ayat diatas memerintahkan kita untuk menafkahkan harta sesuai dengan tuntutan Allah Swt dan Rasul nya. Harta yang kita miliki bukan milik kita seluruhnya,tetapi dari antaranya sebagiannya ada hak bagi orang lain,diantaranya yaitu fakir miskin dan ibnu shabil. Menafkahkan harta di sini baik yang bersifat wajib seperti zakat, maupun yang sunnat seperti infaq dan sadaqah

2.  Surah Al-Baqarah Ayat 177

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ


 Terjemahan
" Bukanlah kebaikan-kebaikan itu menghadapkan wajah kamu ke arah timur dan barat, tetapi kebaikan itu adalah barang siapa yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada para kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir ( yang membutuhkan pertolongan ), orang-orang yang meminta-minta, dan membebaskan perbudakan,mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan orang-orang yang memenuhi janjinya bila mereka berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam menghadapi kesempitan, penderitaan, dan pada waktu peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar ( imannya ) dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." ( QS. Al-Baqarah: 177 )

KANDUNGAN AYAT

Surat Al Isra’ ayat 26 dan 27
Pada ayat 26, dijelaskan bahwa selain berbakti, berkhidmat, dan menanamkan kasih sayang, cinta, dan rahmat kepada orang tua, ita pun hendaknya memberi bantuan kepada kaum keluarga yang dekat karena mereka paling utama dan berhak untuk ditolong. Allah memrintahkan manusia untuk berbakti dan berbuat baik tidah hanya kepada orang tua saja, namun masih harus berbuat baik kepada tiga golongan lain,yaitu kepada kerabat, orang miskin, dan orang terlantar. 
Pada ayat 27, Allah mengingatkan bahwa betapa buruknya sifat orang yang boros. Mereka dikatakan sebagai saudara setan karena suka mengikuti dan sangat penurut kepadanya. Orang yang boros bermakna orang yang membelanjakan hartanya dalam perkara yang tidak mengandung ketaatan.
Surat Al-Baqarah ayat 177
Pada ayat ini yang dimaksud dengan kebaikan adalah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan senantiasa mewujudkan keimanannya di dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh dari perbuatan baik tersebut antara lain sebagai berikut :
1.      Memberi harta yang dicintainya kepada karib kerabat yang membutuhkannya.
2.      Memberikan bantuan kepada anak yatim.
3.      Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan.
4.      Memberi harta kepada orang-orang yang terpaksa meminta-minta.
5.      Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahaya.
6.      Memjalankan ibadah yang telah diperintahkan Allah denagn penuh keikhlasan.
7.      Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya.
8.      Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian. Akan tetapi, terhadap janji yang bertentangan dengan hukum Allah (syariat islam) seperti janji dalam perbuatan maksiat, maka janji itu tidak boleh (haram) dilakukan.

PENGERTIAN MENYANTUNI
     Maksud dari menyantuni kaum dhuafa ialah memberikan harta atau barang yang bermanfaat untuk
    dhuafa, dan menurut para ulama menyantuni kaum dhuafa akan menyelamatkan diri kita dari api neraka. Untuk anak yatim, Islam memerintahkan kita untuk memeliharanya, memuliakannya dan menjaga hartanya sampai anak tersebut dewasa, mandiri dan bisa mengurus hartanya sendiri.

PENERAPAN SIKAP DAN PERILAKU
     Pencerminan terhadap Surah Al-Isra ayat 26-27 dan Al-Baqarah ayat 177 dapat meahirkan perilaku, antara lain sebagai berikut :
     1.   Bekerja dengan tekun untuk mencari nafkah demi keluarga. 
     2.   Suka menabung dan tidak pernah berlaku boros meskipun memiliki banyak harta.
     3.   Menjauhi segala macam kegiatan yang sia-sia dan menghabiskan waktu percuma.
     4.   Suka bersedekah, khususnya terhadap orang yang kekurangan di mulai dari keluarga dan 
           tetangga terdekat.
     5.   Mempelajari ilmu agama dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar